Membakar senj[A]
Amarah, Cinta, dan Anarki
Tentang Agen Provokator dan Informan
Categories: General

Hari ini: polisi menyamar dan menggunakan seks sebagai cara agar bisa masuk dalam lingkar aktivis; jebakan kasus bom Ohio, dan apa yg harus dilakukan jika ada seseorang yg mencoba dan membuat anda menjadi pengadu_

kutipan audio dapat didapatkan melalui link ini_

Taktik paranoid polisi merangsang metode infiltrasi organisasi aktivis dan menghasut orang untuk melakukan kegiatan ilegal tidaklah mengejutkan. Memata-matai dan mengintai dan menyelinap di dalam bayangbayang hanya par ketika anda terlibat kegiatan tercela. Sayangnya, pengawasan, atau ancaman pengawasan, merupakan salah satu aspek yg tidak dapat dihindari dalam hidup di negara polisi, dan sejak munculnya Keamanan Dalam Negeri, banyak dari kita menerima begitu saja bahwa percakapan ponsel dan komunikasi elektronik kita dapat dicegat dan dipantau setiap waktu. Ini agak membingungkan namun pertimbangkan hal berikut ini: kita mengadakan pertemuan untuk merencanakan aksi politik selanjutnya dengan orang yg kita kenal dan percaya, dan sementara itu,tepat disamping atau di seberang kita bisa saja seorang agen atau informan, seseorang yg memikirkan bagaimana untuk merusak, meniadakan, dan menggagalkan upaya kita untuk menyelamatkan dunia dan masyarakat agar tidak tergelincir ke dalam jurang_

Untuk yg lebih rumit, seorang agen keamanan negara bisa siapa saja, tidak harus seorang polisi atau pegawai dari suatu badan keamanan. Mereka bisa saja teman anda, ibu anda, ayah anda, kekasih anda, saudara anda, guru anda, tukang cuci, tukang pos – siapapun. Ini adalah fakta yg sangat tidak nyaman, tetapi itu bagian dari proses, sebelum kita dapat menggerakkan aktivisme kita dengan mata terbuka. Berapa banyak orang yg telah dipaksa untuk menjadi informan atau agen hanya karena takut beberapa informasi memalukan tentang masa lalu mereka dipublikasi jika mereka tidak bekerja sama dengan polisi? Itu bukanlah alasan untuk mengkhianati orang lain, dan itu jelas bukan alasan untuk membantu pihak berwajin untuk menekan gerakangerakan yg mungkin merupakan kesempatan terakhir kita untuk melestarikan kebebasan kita dan menyelamatkan dunia dari bencana ekologis dan lainnya … namun, sangat penting untuk mengenali beberapa motivasi provokator. Semoga orangorang sesat tersebut, entah bagaimana caranya dapat diyakinkan untuk berhenti menusuk kita semua dari belakang_

Kebanyakan agen provokator menyelesaikan tugasnya tanpa pernah ketahuan, tetapi pada suatu kesempatan, mereka yg paling dekat dengan agen secara alami terkejut dan marah ketika mengetahui bahwa orang yg mereka percayai benarbenar bekerja untuk para babi sialan. Prospek bahwa nantinya kita akan menjadi korban dengan cara ini sangatlah tidak menyenangkan, tetapi itu resiko yg harus kita terima jika kita serius dengan aktivisme kita_

Dewasa ini, dengan informasi lebih lanjut dan taktik agen telah terkuak, orangorang di dalam komunitas aktivis/perlawanan juga terkejut mengetahui bahwa polisi dan aparat keamanan akan masuk ke dalam kelompok tersebut demi kepentingan intelijen. Contohnya kasus di Inggris yg melibatkan Skuad Demonstrasi Khusus (SDS), ‘sebuah unit rahasia yg dibentuk untuk mencegah gangguan kekerasan di jalanan London’_

Menurut salah satu petugas SDS, jatuh cinta dianggap sangat tidak profesional karena memungkinkan kompromi dalam penyelidikan. Dia mengatakan bahwa petugas yg menyamar, terutama yg menyusup ke dalam organisasi lingkungan dan kelompok sayap kiri, melihat sex dengan orang dalam kelompok tersebut merupakan ‘bagian dari pekerjaan’_

. . .

Satu hal yg semakin jelas adalah bahwa ketika kita memulai untuk menjalani kehidupan sebagai seorang aktivis kita harus selalu berhati-hati. Ini tidak berarti bahwa kita harus menjadi paranoid, atau bahwa kita tidak bisa menikmati hidup, tetapi sebagai aktivis kita harus menyadari pentingnya apa yg kita perjuangkan, dan melawan keinginan dan kebutuhan sementara kita sendiri. Para aktivis muda perlu menyadari hal ini. Plot jebakan kasus bom Ohio membuat hal ini semakin jelas_

*artikel terjemahan dari webblog Anarchist News*

Comments are closed.